Sydney Toby Estate
--- Jatuh Cinta Pada Cafe
Anda jangan sampai melewatkan café ini selagi berada di
Australia, seperti halnya di Italia, di Sydney secangkir kopi kental merupakan
bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak seperti resep
penyajian Cappuccino atau Espresso, Toby Estate memiliki rahasia tersendiri
mengenai teknik penyangraian dan penggilingan.
Pada awalnya sebuah majalah kuliner lokal Australia yang
mempopulerkannya. Sebagai workshop kopi, Toby Estate mempunyai tungku perapian
dan mesin penyangrai biji kopi tersendiri di tingkat atas. Dan kapan pun
pelanggan datang, karyawan dengan segerah menaruh biji kopi ke mesin tersebut,
menyangrai dan kemudian menggilingnya. Bau harum lezat menyebar ke seantero
ruang café. Benar bahwa bau harum ini membangunkan selera pelanggan untuk
menyeruput kopi yang sungguh segar!
Selandia Baru The
Sheares's Quarters --- Sorga Dunia
Di sebuah jalan yang tenang di Timaru, sebuah kota industri
kecil di pantai South Island Sea, Selandia Baru, sebuah cottage berdiri, dengan
gaya pedesaan, dan dibangun menggunakan panel-panel baja. Anda akan merasakan
cozy dan betah di sini, di dalam café kebun yang dihias sebagaimana di
film-film koboi Amerika. Di atas meja ada sebuah kotak catur dengan bidak
berbentuk binatang kartun, semua dalam bentuk domba-domba yang lucu, anda dapat
santai sambil memainkannya.
Café ini dibagi menjadi tiga bagian: sebuah toko kecil
menjual snack, ruang kopi dan ruang makan. Ia memancarkan atmosfer yang unik
dengan pencahayaan warna kuning yang terang.
"Cafe ini selalu penuh, bukan?" seorang pelayan
wanita akan menyapa anda. “Jika anda datang sedikit lebih cepat, akan ada
banyak anak-anak berjubel di mana-mana.”
Akan timbul keheranan sedikit, ketika pelayan mengajak,
"Mari pergi ke pondok di kebun sebelah", dan di sana! ada anak sapi,
kuda poni, ayam, itik di mana-mana, seperti kebun binatang kecil. Tidak heran
jika ada suatu atmosfer tanah pertanian menyergap!
Dan memang cafe kecil ini adalah rangkaian utuh dari jamuan,
kenyaman, penjualan dan tempat belajar (tiap minggu berbagai pelatihan
dilakukan) dengan konsep yang selalu alamiah.
Seattle Starbucks ---
Ziarah Kopi
Jika anda adalah seorang penggemar kopi sejati, list ini tak
dapat ditolak. Pada tahun 1971, seorang guru di Inggris Jerry Baldwin, guru
sejarah Zev Siegel dan penulis Gordon Bowker mendirikan Starbucks untuk pertama
kali di dunia, di Pike Market, Seattle. Awalnya, mereka utamanya menjual biji
kopi bermutu tinggi dan alat-alat pengolahnya, namun sekarang Starbucks telah
menjadi korporasi yang terkenal seantero dunia. Starbucks adalah mimpi bagi
hampir semua pelaku bisnis kopi.
Nama Starbucks berasal buku karangan Melville, Moby Dick, itu adalah nama dari
seorang nahkoda - Starbucks of Captain Ahab. Meski kopi Starbucks dapat diakses
di mana-mana di seluruh dunia, menikmati rasa asli di Starbucks pertama di
Market Pike memiliki arti lebih, dalam kaitannya dengan sejarah.
Starbucks yang asli dibangun pada suatu bangunan tua di Market Pike. Di antara banyak toko yang disesaki pembeli, tempat ini cukup tersamar, namun tidak susah untuk menemukan banyak orang mengantri di luar atau melirik ke dalam dengan rasa penuh ingin tahu. Pengunjung harus membawa pergi kopi mereka karena terbatasnya ruang yang hanya cukup untuk berdiri. Sebuah tanda "Starbucks Pertama" dan hiasanan lencana perunggu yang besar "Berdiri tahun 1971" dapat ditemukan di sisi kanan pintu, yang menyampaikan identitas tempat ini.
Amsterdam
Snel---Minum Kopi Dalam Penjara
Snel berada di Hotel Lloyd pada kultur masyarakat Docklands
Timur, Amsterdam, dimana membentang pemandangan indah gugusan Long Island dan
blok-blok hunian di pulau buatan. Pada tahun 1918, Belanda merupakan pusat
ekspor tenaga kerja asing, dimana banyak orang Eropa miskin pindah ke Amerika.
Lalu tujuan membuat konstruksi itu adalah sebagai tempat pemondokan, pengujian
secara fisik dan penyuntikan pencegahan wabah penyakit, bagi tenaga kerja yang
akan disalurkan. Setelah itu, mereka berlayar ke Amerika dari dok-dok terdekat
setelah dinyatakan layak dalam pengujian secara fisik. Sampai Perang Dunia II,
bangunan ini diduduki oleh Jerman dan bangunan diubah menjadi penjara.
Setelah Perang Dunia II, pemerintah Belanda menguasai
kembali bangunan ini dan pada tahun 1999 membaginya menjadi dua bagian, satu
bagian digunakan sebagai hotel seperti saat ini dengan café Snel di lantai
pertama, dan sebuah aula akan menghubungkannya dengan bagian lain dari bangunan
ini yaitu perwakilan departermen kebudayaan. Kehidupan harmonis antara dua
komunitas yang jelas berbeda menunjukkan secara nyata keterbukaan orang-orang
Belanda.
Sulit untuk duduk dengan tenang menikmati kopi, karena
pelanggan dapat menjelajahi lingkungan penjara dengan bebas. Penjara dan sel
yang dibangun pada tahun 1940 ini berdiri di antara tembok dan tangga yang
masih tampak mengerikan dan menimbulkan rasa takut. Menuju ke lantai bawah dan
kembali ke cafe Snel di lantai pertama, bangunannya sederhana, rapi dan
atmosfernya diluar zaman kita; tangga yang tembus cahaya seperti pertunjukkan
magis bak jaring sinar sarang laba-laba, membuat orang memikirkan arti penting
keindahan arsitektural.
Vienna Landtmann ---
Hidup Yang Artistik
Banyak orang senang pergi ke café ini sendirian, mencintai
ketenangan cafénya, sambil membaca di antara bau harum kopi, salah satu dari
berbagai hal yang paling menyenangkan dalam hidup. Di pertengahan abad ke-19,
meminum kopi di café Vienna, ibukota Austria, yang merupakan mata air utama
cafe Eropa zaman ini, merupakan aktivitas sosial bagi para politikus,
kenikmatan bagi musisi dan pengalaman rohani bagi pengarang dan penulis besar.
Apa yang memikat bagi para wisatawan di Landtmann café
sebagian besar adalah tempat duduknya yang terletak di udara terbuka di depan
pintu. Tempat duduk di alam terbuka, bunga yang mekar di lingkungan luar dan
cahaya matahari yang terang, bersama-sama menyusun suatu lukisan cantik nan
indah. Banyak wisatawan senang duduk di
area luar, sambil menikmati pemandangan Capitol, kebun Balai Kota,
Castle Teather dan bangunan dengan arsitektur yang sangat elok lainnya, juga
sambil mendengarkan suara gemeretak kereta yang lalu lalang membawa para
wisatawan mengelilingi jalan utama. Seperti dibawa kembali ke masa empire
Habsburg yang makmur.
Jika seseorang menginginkan untuk memahami anekdot politik
atau drama Vienna dari sudut pandangan yang berbeda, Landtmann café adalah
pilihan bagi tapak kakinya.
Bangkok To Die For
--- Kebahagiaan Tak Berbatas
Café ini sangat eksotis dan santai, ketika berada di dalamnya
pengunjung akan akan tersadar bahwa itu adalah suatu café seperti juga suatu
resto! Mr. Bhanu Inkawat, pendiri dan pemimpin To Die For, dulunya adalah
seorang pengarah kreatif perusahaan iklan internasional 4A, di Bangkok. Pada
tahun 1997, ia menciptakan merek modern Greyhound dengan beberapa teman dekat.
Dengan tak diduga-duga, Tempat ini mendapat tanggapan yang luas dan
penjualannya meningkat dengan cepat.
To Die For adalah tantangan baru selanjutnya yang mereka
tetapkan bagi diri mereka sendiri setelah Greyhound, berlokasi di Hi, di
kompleks hiburan Thong Lor, Bangkok.
Sesungguhnya, kopi di sini tidaklah sangat lezat, hanya saja
konsep makan yang kreatif dan atmosfernya yang bersahaja sungguh menyenangkan!
Banyak orang yang akan mencintai resto kopi kecil ini, mencintai keleluasaan,
resepnya yang berbeda dan makanan modernnya, tentu saja, semua juga akan
mencintai layanannya, serta harganya yang murah tapi berkualitas tinggi. Rasakanlah
kenyamanan dan kelepasan di To Die For.
Taipei Montmartre
Image Café --- Kesan Paris di Waktu Malam
Barangkali anda belum pernah mengunjungi café di Taipei atau
menyaksikan budaya makan orang-orang setempat, tapi anda paling tidak telah
pernah mendengarnya. Pada dasarnya, orang Taipei biasa dengan kultur kopi dan
sebagian besar hidup dengan dunia kopi. Dewasa ini topik kopi paling populer
sebagian besar mengenai perihal café, diantarnya Montmartre Image Café
merupakan yang paling terkenal. Pemiliknya Lai Yuezhong, sebelumnya adalah
seorang tukang foto yang terkenal di Taipei, ia mencintai Paris dan
menginginkan untuk menemukan aura Paris di Taipei, jadi di sudut gunung
Yangming, ia membangun dunia kopinya sendiri yang kemudian menyebar ke
mana-mana dengan aroma harum Paris.
Beruntung bahwa ada seorang manusia cerdas membuka sebuah
café di Taipei. Waktu yang paling sibuk dimulai pada jam makan malam, banyak
pelanggan orang-orang tua datang kemari dari area pusat kota yang jauh disaat
senja hari. Tempat ini dibagi menjadi tiga bagian: tempat duduk di bagian depan
di lingkungan yang terbuka, aula utama dan sebuah ruang di belakang. Bahkan di
musim panas yang menyengat, tempat duduk di area terbuka masih dipadati oleh
pelanggan.
Alila Manggis Pulau
Bali --- Back To Nature
Di pulau Bali, di timur Kuta dan selatan Nusa Dua, ada
tempat yang penting untuk berwisata, tempat ini tidak memiliki pusat belanja
yang padat, sebagai gantinya cottage berdiri di sekeliling tempat ini,
padi-padi, hutan dan beberapa kapal nelayan terlihat menjelajah sepanjang
pantai.
Karena turisme sudah dieksplorasi sejak tahun 1970-an,
wisatawan dari wilayah Oceania dan Eropa banyak yang telah mengunjungi pulau
ini dan mengubah perilaku, lingkungan dan budaya di Bali. Orang-orang yang
datang mulai mengetahui bahwa ketenangan, aura dan warisan budaya di Bali sudah
memudar. Untuk memelihara harta yang tidak ternilai ini, ekowisata yang
berkarakter kultur Bali dipraktikan dan dipertahankan sampai saat ini.
Di sini, losmen Alila Manggis sudah berkontribusi pada
kegiatan "perjalanan untuk mengalami Bali". Yang merupakan suatu
wisata pendakian gunung timur, duduk di sebuah ruang dalam bilik bambu kecil di
antara lereng-lerengnya. Sungguh nikmat mencicipi kopi pahit dari biji kopi
Jawa, sambil menyantap kue kering kelapa sebagai pemanis, dan memandang warna
berubah dari hijau tanaman di lereng menjadi biru pantai timur Bali sampai ke
ujung horizon.
Segera setelah hidangan kopi sore, pemandu wisata akan
muncul tepat waktu dan memandu wisatawan menjelajah lereng, tempat pengunjung
dapat mempelajari konsep sistim irigasi subak karya kecerdasan leluhur Bali,
dan juga mempelajari bagaimana para petani bercocok tanam buah tomat organik
lokal.
Antwerp Het Pomphuis
--- Rumah Pompa Yang Sungguh Besar
Pomphuis Het, yang berada dalam satu banguna tua di samping
Antwerp Harbor, adalah suatu perpaduan dari café, sebuah ruang makan malam dan
bar wine yang diubah dari sebuah rumah pembuat kapal. Namanya adalah Het
Pomphuis, berada di negeri Belanda. Bangunan ini dibuat pada tahun 1918 dan
merupakan rumah pompa yang paling besar pada waktu itu di Eropa.
Het Pomphuis café hanya mengambil sepertiga bagian depan
dari keseluruhan rumah pompa. Ruang makan mulai dari meja VIP meluas sampai
ruang makan yang lebar di bagian terdalam.
Stockholm --- Unnamed
Cafe
Nama dan identitas tidak lagi berarti. Untuk menjalankan
café, hanya orang-orang Stockholm yang akan seperti itu dan meninggalkan
pekerjaan demi mempersembahkan diri pada dunia kopi, tergila-gila mengejar
"mimpi pribadi". Cafe tanpa nama ini berada di dock Stockholm Moderna
Museet dan hanya dibuka pada musim panas. Ketika para pekerja perbaikan kapal
selalu bersantai di café, pemilik dengan sengaja memilih tempat ini menjadi
cafe tanpa nama ini.
Pada dasarnya, cafe tanpa nama adalah suatu kapal pengerek
yang memimpin kapal lain menuju pelabuhan. Di ambang pintunya, ada sebuah kedai
kayu yang panjang (yang jorok tapi sungguh artistik); berjalan diatasnya
seperti berada di sebuah neraca, anda dapat melihat tempat menyajikan kopi di
samudra. Cafe itu hanya memiliki empat meja di samping cerobong, namun baik
tempat duduk dan lokasinya membuat pelanggan merasa nyaman satu sama lain.
Unnamed Cafe ini sangat romantis! Kegilaan dan
kreativitasnya menyebabkan kekaguman orang-orang. Mungkin tidak akan ada café
lain dimanapun di Stockholm yang seperti ini, tempat untuk menemukan
"mimpi pribadi" dan meluaskan cara pandang tentang hidup.