Kopi Arang Unik Bernama Kopi Jos Asal Jogja, dan Cara Membuatnya


Kopi Arang, Kopi Jos
Kopi Arang Unik Bernama Kopi Jos

Hallo sobat kopi, gimana sudah ngopi kah anda hari ini? Di momen Covid-19 yang kagak ada ujungnya lebih baik kalian mulai banyak olah raga dan travelling. Karena apa travelling pun salah cara agar kalian bebas dari rasa penat akibat dampak WFH alias Work From Home.

Tapi perlu diingat ya… walaupun saya sarankan untuk travelling, namun tetap mematuhi protokol yang berlaku. Nah yang rekomendasikan di sini adalah Yogyakarta. Dalam hal ini bukan soal keistimewaannya, melainkan kopinya. Rasa kopi yang unik dan cara penyajianya yang unik.

Jika kalian datang dan singgah, tak ada salahnya untuk mencoba. Terutama bagi kalian pecinta kopi. Apa nama kopi itu? Kalian yang kerap familiar dengan kopi arang, dipastikan sudah bisa menjawabnya.

Nama kopi tersebut adalah Kopi Jos, ya kopi arang yang unik dengan rasa mantap. Kopi ini berada di sekitar stasiun Tugu dan kadang berada di angkringan dekat rel kereta. Fakta yang perlu kalian tahu soal kopi ini adalah arangnya. Di mana fungsi arang ini dipercaya mampu menurunkan kadar kafein.

Tak hanya itu, bagi mereka yang ahli. Betul bagi mereka yang sekolah larang-larang pasti akan tahu manfaat dari kopi arang ini. Yakni menurut mereka—ya sebut saja peneliti—bahwa arang yang sengaja dicampurkan dengan kopi dalam keadaan membara dapat mengikat racun di dalam tubuh.

Begitulah kata mereka, yang sudah saya cek-cek sana-sini di berbagai lintas media mainstream. Unik bukan kopi arang ini. Kopi jos pun sampai saat ini masih menjadi primadona wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Bahkan kopi jos juga menjadi bukti kreativitas masyarakat tradisional masih eksis.

Khasiat lain dari kopi jos adalah mencegah panas dalam, dan rasa kembung di perut. Sepertinya, bagi kalian yang tak suka dengan kadar kafein tinggi seperti kopi robusta. Bisa menjadikan kopi jos sebagai penggantinya.

Cara membuat kopi jos

Umumnya cara pembuatan kopi arang bernama kopi jos ini persis sama dengan kopi tubruk. Namun yang menjadi pembeda adalah adanya tambahan arang panas. Arang digunakan pun bukan sembarangan, melainkan dengan jenis aras kayu jati yang dibakar dengan suhu 250 derajat Celsius.

Keunikan dalam penyajian lainnya ada di cara memasak air. Di sini mereka yang mengolahnya secara tradisional, memasak air panas kopi joss tidak menggunakan kompor gas. Tapi umumnya menggunakan anglo—tungku bakar khas Jogja—dan ketel sebagai wadah airnya.

Untuk harga, kaum kere dijamin bisa gaya jika minum kopi ini. Rata-rata pedagang sekitar stasiun Tugu mematok harga Rp5000-10.000 per gelas. Saran saya si, jika kalian datang untuk menikmati kopi jos ini, disambi makan cemilan lain seperti bakwan garing yang crunchy, tahu bakso, serta perempuan cantik khas Jogja yang selalu lewat di pinggir jalan.

Next Post Artikel Sebelumnya
No Comment
Artikel Terkait
Artikel